Susanti Alie, saus sambal


Sambal, hmmm... rasanya makanan tak lengkap apabila tak ada sambal. Rasa pedasnya bak menyempurnakan masakan dan menambah nafsu makan. Dari situlah Susanti Alie memulai bisnisnya. Berawal dari lahan kontrakan di sebelah rumah dengan kurang dari 10 karyawan, ia memproduksi minuman limun dan saus sambal bermerk Cabe Payung. Berperang melawan rumor saus sambal yang menggunakan bahan-bahan tidak higienis dan segar, Susan menciptakan label produk yang berkualitas dan bersaing dengan harga pasar. Sampai saat ini, bisnisnya terus berkembang dan telah dipasarkan hampir ke seluruh Indonesia.

Susanti Alie, Sukses dengan Bisnis SaosHits : 914PDFCetakE-mail
Sabtu, 20 Oktober 2012 10:40
saoscabepygAnda penggemar mi ayam di lapak kaki lima? Tentu tidak afdol rasanya bila makan mi ayam tanpa menaburi saos sambal ke dalamnya. Rasanya kurang nendang dan hambar bukan? Tapi tah
ukah Anda siapakah orang yang sukses membuat saos yang banyak digunakan pedagang mi ayam tersebut?

Dialah Susanti Alie. Presiden Direktur PT Bersama Olah Boga ini sukses memasarkan saos sambal bermerek Cabe Payung, Soka, dan Bob. Dia pun sukses merebut simpati pedagang mi ayam untuk ramai-ramai menggunakan saos sambal buatannya tersebut. Seperti apakah cerita sukses perempuan yang tadinya berkarier di perusahaan fesyen di Singapura tersebut?

Bisnis saos sambal yang menyasar kalangan menengah bawah itu sebenarnya adalah bisnis keluarga yang dirintis ibunya sejak tahun 1990. Sementara ayahnya adalah pebisnis bahan bangunan, pabrik limun, restoran, dan bakery di Jakarta. Praktis darah pengusaha mengalir kental dalam diri Susanti.

Suatu ketika, bisnis yang dikelola ibunya ini mengalami kondisi yang genting. Susanti yang kala itu sudah punya karir cemerlang sebagai eksekutif pemasaran di Swarovski Corporate Limited, Singapura, yang membidangi perhiasan dan fesyen dipanggil pulang untuk menyelamatkan bisnis keluarga akibat orang kepercayaan yang meninggalkan perusahaan dengan membawa karyawannya.

Apalagi pada saat itu ada laporan bahwa keuangan perusahaan digelapkan sehingga membuat omzet terus menurun dan pengeluaran yang tidak jelas. Susanti terpanggil untuk menyelamatkan usaha rintisan keluarga tersebut di tahun 2004 atau tepat saat ia berusia 28 tahun.

Perlahan ia pun mulai membenahi persoalan di bisnis saos sambal. Ia mulai melakukan riset pasar untuk mencari tahu bagaimana sebenarnya cita rasa masyarakat menengah bawah dalam mencicipi saos sambal tersebut. Selama hampir kurang lebih dua bulan ia melakukan riset tersebut sampai keluar masuk pasar di seluruh Indonesia.

Hingga akhirnya ia menemukan satu kesimpulan yang unik yaitu, selama ini saos sambal selalu didominasi oleh kemasan botol plastik dan kaca. Maka ia pun terbetik ide untuk membuat bisnis saos isi ulang dalam kemasan bantal yang dibungkus plastik yang tidak mudah pecah. '"Apalagi potensi pasarnya cukup besar karena pemainnya belum ada," katanya.

Bergegaslah ia untuk mewujudkan ide tersebut. Ia pun berani memutuskan untuk menjual produk saos sambal dalam bentuk kemasan isi ulang. Selain alasan efisiensi, jika tetap mempertahankan saos dalam kemasan botol kaca maka perlu biaya yang besar apalagi saat itu perusahaan sedang melakukan pengetatan ikat pinggang.

Susanti pun menghitung cost produksi dalam membuat saos isi ulang tersebut. Hasilnya ternyata biayanya sangat murah karena untuk membuat saos isi ulang itu ia hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 30 juta. Dana itu untuk membeli mesin pengemasan saos sambal yang langsung didatangkan dari Surabaya.

Dengan kemasan bantal juga, satu karton yang berisi 24 bungkus mudah dikirim ke luar kota. Selain itu, pedagang dimudahkan menyimpannya karena tidak memakan tempat sebanyak saus botol. “Mereka tidak susah-susah pakai peti. Tidak ada botol somplak, botol pecah, per karton cuma 1,5 kg beratnya. Saya bisa menurunkan berat kemasan dan menjual sampai ke luar pulau karena tidak harus sewa-sewa botol,” kata Susanti.

Awalnya, saat memasarkan produknya tersebut banyak pedagang yang menolak. Mereka tentu saja meragukan kualitas saos buatannya tersebut. Namun sekali lagi Susanti mencoba merangkul pedagang dan meyakinkan kalau produknya itu berkualitas memiliki masa kedaluwarsa yang sama dengan saus botol dan higienis

“Kami jelaskan proses pembuatan saos tersebut. Kami cuci bersih tongnya setiap hari. Mesin pemasak, sore harus dicuci dan harus diseduh dengan air panas. Dan, air di Cileungsi sini, meski cukup bagus tetapi tetap kami filter beberapa kali. Bisa dibedakan, saus kami tidak ada bintik-bintik karena kami pakai cabai segar. Kami pun punya sertifikat halal,” katanya.

Seakan belum cukup memberikan jaminan, Susanti menambahkan, perusahaannya memiliki izin mengelola saus dan produknya memakai pengawet dalam batas normal. “Kami pakai pengawet impor dari Eropa yang benar-benar diakui dunia dan itu tidak pernah diganti, even terjadi kenaikan harga.”

Susanti tidak memasuki pasar modern, selain tidak mampu membayar listing fee, juga merasa pasarnya tidak tepat. “Sekarang di Indonesia 70% masih pasar tradisional, sisanya pasar modern dan horeka (hotel, restoran dan kafe),” katanya. Dua tahun bertempur, penetrasi pasarnya dirasa sudah cukup mumpuni, termasuk di area luar Pulau Jawa. Kini dia memiliki area penjualan lima wilayah Jakarta dan di beberapa pulau di Indonesia.

Selain itu, pada 2006 dia mampu membeli tanah dan gedung untuk pabriknya di Cileungsi dengan harga kurang dari Rp 1 miliar. “Kami pinjam Rp 700 juta ke bank tapi terbayar dalam jangka waktu dua tahun,” ujarnya.

Dia pun memperkokoh positioning produknya. Dia memiliki tiga merek. Cabe Payung untuk berkompetisi dengan merek Sari Sedap, Sari Wangi, dll. Soka untuk segmen menengah, sementara Bob untuk segmen hotel, restoran dan kafe.

Kesuksesan pemasarannya bukan lantaran berpromosi di media massa. “Saya lebih bermain ke below the line dengan memberikan hadiah untuk ibu-ibu seperti sendok, piring, gelas, mangkok,” ucapnya. Pada bulan puasa lalu, setiap beli minyak goreng Fortune, misalnya, konsumen mendapat hadiah satu botol Sambal Soka. Dia juga menekankan upaya getok tular lewat pasar tradisional. Selain itu, ia berencana memaksimalkan media sosial seperti Twitter dan Facebook.

Saat ini, Cabe Payung memang masih menjadi tulang punggung dan menyumbang hingga 70% omzet perusahaan, Soka 20% dan selebihnya Bob. Ke depan, Susanti berambisi membesarkan pangsa pasar Saus Soka, meningkatkan omzet perusahaan, serta memperluas jaringan pemasaran. (asm)

Susanti Alie, Sukses Kembangkan Bisnis Saus SambalHits : 1233PDFCetakE-mail
Kamis, 22 Maret 2012 11:07
Awalnya dia bekerja sebagai karyawan di Swarovski Singapore Pte Ltd perwakilan Indonesia. Tapi, sejak delapan tahun lalu, dia memilih bergabung dengan perusahaan rumahan milik keluarga.cabe_payungKini, Susanti Alie, pemilik PT Bersama Olah Boga, perusahaan yang bergerak dalam pembuatan saus sambal yang didirikan sejak 2006 di Cileungsi, Bogor, telah menuai kesuksesan. Kini Susan––begitu Susanti Alie biasa disapa–– mengelola perusahaan tersebut bersama kakaknya, Fouli Alie. Lewat kerja kerasnya, tahun lalu Susan diganjar penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women. Susan dinilai sukses menjalankan bisnis dengan pendapatan mencapai miliaran rupiah per tahun.

Susan bercerita bahwa awalnya perusahaan yang dipimpinnya berdiri di lahan kontrakan di sebelah rumah pribadi milik keluarganya dan hanya memiliki kurang dari 10 karyawan. “Kami memproduksi minuman limun dan untuk mengantisipasi penurunan di musim hujan, kami juga memproduksi saus sambal,” ujar Susan.

Ketertarikan Susan bergabung dengan perusahaan keluarga ini adalah karena pada saat itu perusahaan tersebut ditinggalkan begitu saja oleh salah seorang kerabat yang dipercaya untuk mengelolanya. Parahnya lagi, orang tersebut mendirikan perusahaan yang sama dengan membawa seluruh karyawan.

“Awal bergabung saya menganalisis beberapa hal dan melakukan perubahan. Misalnya pada kemasan, sumber daya manusia, manajemen, dan sistem penjualan,” tandasnya.

Susanti sukses di bisnis sambal kemasan yang awalnya hanya memiliki 10 karyawan dan satu truk tua kepunyaan ayahnya serta sejumlah peralatan masak.  Tapi berkat kejeliannya melihat peluang dan kemampuannya menganalisis persoalan, karut-marut yang mendera perusahaan ayahnya itu dapat diatasi dan kembali bangkit. Baru pada 2006 dia mendirikan PT Bersama Olah Boga. Pada awal berdiri, banyak beredar isu negatif mengenai produk yang dihasilkan perusahaannya.

Belum lagi ditipu rekan bisnisnya dengan persaingan harga pasar yang tidak sehat. Saus sambal yang diproduksi bermerek Cabe Payung yang diperuntukkan bagi para pedagang di pasar-pasar tradisional seperti pedagang otak-otak, bakso, bakmi. Produk yang dipasarkan terjamin kualitas dan kebersihannya dengan penggunaan bahan-bahan yang tidak berbahaya.

“Banyak yang menggambarkan produksi saus sambal tidak higienis dan mengandung pepaya busuk, tomat busuk, formalin, pewarna tekstil, dan lain-lain. Kami menjamin tidak menggunakan produk berbahaya yang disebutkan di atas dan membahayakan konsumsi banyak orang,” ujar Susan. Saat ini, perusahaan telah memiliki sekitar 80 karyawan dan 10 distributor nasional berlokasi di Batam, Aceh, Medan, Papua, Palembang, Padang, Lampung, Kalimantan Barat, Makassar dan Jawa. Keunggulan produk ini terletak pada kemasan isi ulangnya.

Susanti mengatakan bahwa isi ulang kemasan produknya merupakan yang pertama di pasaran. Sebelumnya, cabai saus produk bermerek Cabe Payung ditargetkan untuk konsumen dari kelas sosial bawah. Namun, hari ini Susan juga memiliki Soka, sebuah produk yang ditargetkan untuk konsumen di kelas menengah atas. Bahkan, Susan memiliki Bob, produk untuk keperluan industri makanan ringan. Sekarang, Susan lebih bisa menikmati waktunya untuk keluarga. Selain itu, perempuan cantik ini juga bisa belajar lebih menghargai orang lain, terutama kepada semua karyawan.

“Semua ini karena adanya kerja tim dan dedikasi dari semua karyawan,” ujarnya.

Sementara cerita duka juga turut mengiringi perjalanan bisnisnya. Perempuan yang punya hobi travelling ini paling tidak kecewa terhadap kebijakan pemerintah yang tidak populis terhadap kepentingan pelaku usaha kecil dan menengah. Juga banyaknya pungutan liar yang dilakukan oknum birokrasi yang menyebabkan biaya tinggi. Belum lagi kesulitan menaikkan harga jual karena keterbatasan belanja di masyarakat.

Adapun bahan baku dan biaya lainnya naik seiring dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan upah minimum provinsi, harga BBM, dan tarif dasar listrik. “Kadang juga ada pelanggan yang sudah diberi kepercayaan, tetapi tidak menepati pembayaran sehingga kita mengalami kesulitan cash flow,” ucapnya.

Namun, istri Doddy Limanto ini tetap percaya bahwa apa pun yang dilakukannya harus fokus dan penuh kesabaran. Karena pada akhirnya Tuhan yang akan menentukan “takaran” rezeki bagi setiap  manusia yang mau berusaha. (*/Harian Seputar Indonesia/AS)

1 komentar:

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل



KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


Posting Komentar